Kebingungan Orangtua dalam Implementasi Pembelajaran Virtual

Kebingungan Orangtua dalam Implementasi Pembelajaran Virtual

Betapa menghebohkan dengan munculnya virus Covid-19. Segala aspek kehidupan dengan semua aktivitasnya menjadi terganggu. Tidak luput juga dalam dunia Pendidikan. Siswa yang biasanya di sekolah tidak boleh membawa atau menggunakan “ Handphone (HP) ”, sekarang justru tidak boleh ke sekolah dan harus menggunakan HP saat mengikuti pembelajaran secara virtual. Alhasil orangtua pada kebingungan saat anaknya melaksanakan pembelajaran. Coba bayangkan tiga anak secara bersamaan belajar secara virtual…. Bagaimana orangtua tidak bingung, harus pengadaan tiga HP  android. Belum lagi bicara masalah kuota internet yang harus diisi apabila tidak ada wifi.

Itu baru langkah pertama. Belum mereka harus berpikir anak yang mesti ada di tingkat SD, SMP atau SMA sehingga teknik pendampingannya juga berbeda-beda. Orangtua jadi bingung tiba – tiba anaknya mesti belajar di rumah. Situasi jadi gaduh karena orangtua harus mendampingi mereka secara bersamaan. Bisa kita bayangkan anak yang satu minta penjelasan, sementara yang lain juga menyusul minta dibantu untuk menyelesaikan tugasnya yang menumpuk dari guru. Kedaan sehari – hari biasanya mereka santai di rumah atau mengerjakan pekerjaan di kantor, dengan terpaksa harus membantu pembelajaran anaknya sambil menyelesaikan pekerjaan kantor atau pekerjaan sehari – hari di rumah.

Tak ada yang bisa dilakukan, kecuali harus mendampingi anak – anak mereka sembari mengeluh. Alhasil, anak dan orangtua jadi sress, uring – uringan. Serumah terkena stress.

Ini bukan berarti bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak terkena stess. Mereka juga memiliki  berbagai problem. Anaknya yang juga pembelajaran virtual harus dalam bimbingannya, bersamaan dengan itu ia sendiri juga harus menerangkan dan memberikan tugas kepada siswa. Kalau boleh memilih, pasti mereka ingin mengajar di sekolah bertatap muka langsung dengan siswa.

Namun keadaan memaksa kita harus demikian, Bencana Virus Covid 19 belum ada tanda – tanda berakhir. Kita semua harus tetap melaksanakan pembelajaran secara daring sembari tetap hati – hati dan waspada. Semoga bencana ini segera berakhir dan kita bisa segera bisa melaksanakan pembelajarn secara tatap muka langsung.

 

 

Y.D. Bambang Suharjono

Kabid. Pendidikan Technosa School